Selasa, 22 April 2014

Sekilas Mengenai Oksigen dan Belerang



Oksigen dan belerang adalah unsur-unsur yang terdapat melimpah di alam, dan  keduanya merupakan unsur bukan logam yang reaktif. Dalam sistem periodik kedua unsur ini ditempatkan dalam golongan VIA, dan untuk mencapai kestabilannya membentuk senyawa dengan meraih dua elektron untuk melengkapi struktur oktetnya. Dengan unsur-unsur logam, oksigen dan belerang membentuk ikatan ionik dengan mengikat 2 elektron membentuk ion-ion divalen O2- (oksida) dan S2- (sulfida). Oleh karena itu kebanyakan logam dalam mineral-mineralnya terdapat sebagai oksidanya dan sulfidanya. Dengan unsur-unsur bukan-logam oksigen dan belerang membentuk senyawa-senyawa kovalen. Umpamanya dengan hidrogen kedua unsur tersebut masing-masing membentuk H2O dan H2S.
Karena kereaktifannya berbagai senyawa oksigen dan senyawa belerang dapat dibentuk. Dalam modul ini hanya akan dibahas beberapa senyawa yang penting saja yang kiranya dapat bermanfaat untuk dipelajari.
Oksigen membentuk senyawa-senyawa lebih ionik dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang dibentuk oleh belerang, karena oksigen ukuran atomnya yang sangat kecil dan lebih elektronegatif. Ikatan hidrogen sangat penting untuk senyawa-senyawa oksigen, walaupun ternyata pula bahwa ikatan hidrogen juga terjadi dalam senyawa-senyawa belerang. Belerang memiliki orbital 3d yang masih kosong yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen di mana struktur oktet dilampaui (menyimpang dari struktur oktet). Contohnya pada senyawa SF4 dan SF6, sedangkan oksigen tidak dapat melewati struktur oktet karena tidak memiliki orbital d.
Oksigen memiliki kemampuan kuat untuk membentuk ikatan p yang jauh lebih kuat dibandingkan belerang. Dalam keadaan bebas gas oksigen terdapat sebagai molekul-molekul diskrit, O2, artinya molekul O2 yang satu dengan yang lainnya terpisah (berdiri sendiri). Atom-atom oksigen dapat membentuk ikatan kovalen ganda dua O=O, sedangkan belerang tidak membentuk ikatan ganda seperti pada oksigen. Belerang menunjukkan kecenderungan kuat mengkatenasi membentuk cincin S8, yang berada dalam belerang rombik dan belerang monoklin, yang merupakan dua bentuk alotrop utama belerang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar