Istilah asesmen (assessment) diartikan
oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian
proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen
diartikan oleh Kumano (2001) sebagai “ The process of Collecting data which
shows the development of learning”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
asesmen merupakan istilah yang tepat untuk penilaian proses belajar siswa.
Namun meskipun proses belajar siswa merupakan hal penting yang dinilai dalam
asesmen, faktor hasil belajar juga tetap tidak dikesampingkan.
Gabel (1993: 388-390) mengkategorikan asesmen ke dalam kedua
kelompok besar yaitu asesmen tradisional dan asesmen alternatif. Asesmen yang
tergolong tradisional adalah tes benar-salah, tes pilihan ganda, tes
melengkapi, dan tes jawaban terbatas. Sementara itu yang tergolong ke dalam
asesmen alternatif (non-tes) adalah essay/uraian, penilaian praktek, penilaian
proyek, kuesioner, inventori, daftar Cek, penilaian oleh teman sebaya/sejawat,
penilaian diri (self assessment), portofolio, observasi, diskusi dan interviu
(wawancara).
Tes (test) merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan
untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target
penilaian (Jacobs & Chase, 1992; Alwasilah, 1996). Jawaban yang diharapkan
dalam tes menurut Sudjana dan Ibrahim (2001) dapat secara tertulis, lisan, atau
perbuatan. Menurut Zainul dan Nasution (2001) tes didefinisikan sebagai
pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh
informasi tentang suatu atribut pendidikan atau suatu atribut psikologis
tertentu.
Menurut Cangelosi (1995) yang dimaksud dengan pengukuran
(Measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris
untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.
Measurement (pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan performance
siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka) sedemikian rupa
sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan
angka-angka (Alwasilah et al.1996).
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data
yang dikumpulkan melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi
(1995) evaluasi adalah suatu keputusan tentang nilai berdasarkan hasil
pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut, Zainul dan Nasution (2001)
menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengambilan
keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar